Meneg BUMN Sofyan Djalil
'Hidayatullah harus Berperan Kuatkan Ekonomi Umat
Samarinda (1/12) - Menteri Negara BUMN Dr Sofyan Djalil berharap Ormas Hidayatullah berperan mendorong terbentuknya kekuatan ekonomi baru Umat Islam di Indonesia.
‘’Harapan itu bukannya tanpa harapan, mengingat sekitar 85% total penduduk Indonesia adalah Umat Islam, namun mayoritas kekuatan ekonomi masih dipegang non-muslim. Namun, setelah melihat perkembangan organisasi masyarakat Hidayatullah yang ketika berdiri masih nol, kini berkembang dengan begitu cepat yang tidak lepas dari pendiri Hidayatullah Almarhum Ustadz H Abdullah Said yang dengan kekuatan idenya berhasil memajukan Hidayatullah, maka Organisasi ini bisa tumbuh dengan pesat, bukan terbatas di bidang dakwah, dan pendidikan, tetapi juga akan mampu berperan mendorong kekuatan ekonomi baru Umat Islam, tidak terbatas untuk anggota Hidayatullah, tetapi juga seluruh Umat Islam di Indonesia,’’ kata Dr Sofyan Djalil, ketika mewakili Wakil Presiden Muhammad Yusuf Kalla membuka Rapat Kerja Nasional Ke-3 2007 Ormas Hidayatullah di Kampus Pesantren Hidayatulah Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu.
Rakernas yang berlangsung sampai tanggal 3 Desember 2007 dan akan ditutup Menteri Negara Koperasi dan UKM Drs Suryadharma Ali itu antara lain membahas masalah-masalah ekonomi, dakwah, pengkaderan dan pendidikan.
Rapat Kerja Nasional diikuti sekitar 600 peserta dari 33 anggota Dewan Pimpinan Wilayah, 285 Dewan Pimpinan Daerah tingkat Kabupaten/Kota dari 33 Propinsi seluruh Indonesia. Rakernas diawali dengan Peresmian Masjid al-Iman Pesantren Hidayatullah Samarinda oleh Walikota Samarinda, bersama Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Abdul Manaan, MM dan Sekretaris Pemprov Kaltim Syaiful Teteng.
Sofyan Djalil menggaris bawahi, pelaksanaan dakwah, tanpa diikuti dengan kekuatan ekonomi akan sulit dilakukan. ‘’Nah, bila Hidayatullah mampu mendorong kekuatan ekonomi para anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, pada gilirannya akan memberikan efek spiral kepada Umat Islam lainnya yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
Agar kekuatan ekonomi itu bisa dilakukan, Sofyan Djalil memberikan resep agar anggota Hidayatullah melakukan bisnis dalam skala kecil dulu. ’’Mulailah dengan modal antara 50 juta rupiah sampai 100 juta rupiah. Bila dilakukan secara konsisten dan fokus, maka modal usaha yang kecil ini bisa berkembang menjadi beromzet miliaran rupiah’’.
Menneg BUMN juga menganjurkan, agar Hidayatullah berhasil menjadi kekuatan ekonomi baru, sesuai dengan tema Rakernas ’’Pengembangan Ekonomi sebagai Pilar Gerakan Dakwah’’, maka jangan sekali-kali Ormas Hidayatullah terjun menjadi kekuatan Partai Politik. ’’Bila ada calon Gubernur atau Walikota minta dukungan politik agar menang di dalam Pilkada, dukunglah mereka semua, agar kita tidak dipersalahkan, salah memilih kuda tunggangan’’.
Sementara itu Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Abdul Mannan, MM mengungkapkan, kekuatan Hidayatullah lahir dari sebuah ide sederhana dari seorang anak muda lajang putera Sulawesi Selatan bernama Abdullah Said (Almarhum) yang ketika itu pada tahun 1972 masih berumur 20 tahun.
’’Hidayatullah lahir dari sebuah ide, dengan modal awal nol koma nol, tidak ada sponsor baik pemerintah maupun swasta. Namun kini telah menjadi organisasi massa dengan 33 Dewan Pimpinan Wilayah dan 285 Dewan Pimpinan Daerah tingkat kabupaten/kota, dengan ratusan amal usaha berupa pesantren, sekolah, panti asuhan, media massa tingkat nasional, Unit SAR, perusahaan-perusahaan, puluhan ribu majelis taklim, ribuan tenaga da’i profesional, guru, mahasiswa, pelajar dan santri’’, kata Abdul Manan.
Diantara prestasi lain yang patut menjadi catatan, kata dia, adalah majalah Suara Hidayatullah, yang diterbitkan dengan modal awal dua juta rupiah, suatu angka yang sama sekali tak berarti untuk ukuran sebuah usaha penerbitan majalah. ’’Kini majalah ini telah menjadi salah satu majalah Islam terbesar di negeri ini, dengan oplah mencapai 85.000 eksemplar setiap bulannya, dan didukung oleh media on-line hidayatullah.com yang setiap harinya diakses tidak kurang dari 45.000 kali di seluruh dunia’’.
Walikota Samarinda Drs Mohamad Amins didampingi Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Abdul Mannan, MM di Lapangan Kampus Pesantren Hidayatullah, Jalan Perjuangan , Samarinda, Sabtu (1/12) nampak tengah menandatangani prasasti Peresmian Masjid al-Iman. Turut menyaksikan penandatanganan prasasti Menteri Negara BUMN Dr Sofyan Djalil, MA MELD, yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional ke-3 Ormas Hidayatullah , mewakili Wakil Presiden Mohamad Yusuf Kalla yang berhalangan hadir dan Sekretaris Pemprov Kalimantan Timur Syaiful Teteng.